SEJARAH MAKAM KYAI LUAR

Dahulu kala, ketika masih di zaman perang Diponegoro ada cerita yang berkembang dimasyarakat simpar mengenai seorang tokoh agama Islam atau kyai yang diyakini bahwa beliau pernah menjadi bagian sejarah desa simpar yaitu Kyai Luar beserta istri, panglima atau pengawalnya dan juga santrinya yang kala itu benar benar pernah berdomisili di wilayah desa simpar hal ini bisa dibuktikan adanya makam Kyai Luar.

Rumah Makam Kyai dan Nyai Luar

  Konon pada masanya beliau hidup dengan Isti dan para santrinya untuk menyiarkan agama Islam, bahkan diyakini beliau pernah punya pondokan atau pesantren hal ini dibuktikan dengan banyaknya makam atau nisan yang berada diluar makan mbah Kyai dan Nyai Luar, dulu sebelum dibangunnya makam mbah Kyai Luar dan Nyai Luar disitu sekitar tahun 1982 banyak ditemukan pohon endong yang merupakan simbul dari pemakaman  disekitar makam Kyai Luar banyak warga menduga pohon – pohon endong itu merupakan nisan para santri mbah Kyai Luar.

Makam Kyai dan Nyai Luar

Tak jauh dari makam Kyai Luar juga terdapat tempat yang diyakini untuk mengambil air wudhu dari beliau dan para santrinya (sampai sekarang masih ada) dan dinamai Sendang DAMYAK. yaitu sebuah mata air.

Sendang Damyak

 Masih berkembang juga di masyarakat bahwa mbah Kyai Luar sering muncul ketika waktu menjelang shubuh di sekitar makam mbah Kyai Luar, beliau sering ikut sholat berjamaah di mushola. salah satu tokoh agama pada saat itu yang bernama mbah Jariyah seorang imam disalah satu mushola (kini sudah almarhum) beliau sering bertemu dengan mbah Kyai Luar untuk melaksanakan kegiatan ibadah shubuh bersama. beliau sering menampakkan diri dengan wujud seorang kakek mengenakan jubah putih, sorban putih, menggunakan tongkat, dan memakai Krapyak (sandal) emas. bahkan beliau dipercaya oleh warga desa Simpar sebagai orang yang membuka Yoso atau yang pertama kali mendirikan Desa Simpar.

Sampai saat ini makam beliau masih sering didatangi para peziarah baik dari dalam maupun luar daerah. bahkan setiap bulan Suro kita mengadakan haul untuk menghormati beliau dan mendoakan arwahnya. banyak warga yang juga sering berziarah kemakam beliau untuk mendoakan beliau selaku leluhur agar senantiasa diberi pengampunan oleh Allah SWT dan ditempatkan disisi Allah SWT. banyak juga peziarah yang datang dari luar kota, biasanya sebagian orang datang yang dengan memiliki tujuan tertentu.

Disamping itu sekitar 200 meter dari makam beliau ada sebuah makam yaitu Makam Mbah Surodirjo yang diyakini beliau dulu adalah pengawal setia Mbah Kyai Luar, tidak jauh dengan makam mbah Kyai Luar makam beliau juga sering di jadikan tempat ziarah bagi peziarah yang datang dari luar daerah. biasanya setelah berziarah di makam Kyai Luar mereka juga berziarah ke makam Mbah Surodirjo untuk mendoakan arwah beliau. sampai saat ini kedua makam tersebut menjadi kesatuan sejarah yang tidak bisa dipisahkan.

Rumah Makam Mbah Surodirjo

Pintu Masuk Makam Mbah Surodirjo

Nisan Makam Mbah Surodirjo